TEKS
EKSPLANASI
Pengertian
Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan-penjelasan
tentang proses mengapa dan bagaimana dari suatu topik yang berhubungan dengan
fenomena-fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Semua
fenomena tersebut memiliki hubungan sebab akibat dan memiliki proses. Semua
fenomena tersebut tidak hanya kita rasakan dan nikmati saja, tapi juga harus
kita pelajari mengapa dan bagaimana fenomena tersebut bisa terjadi.
Ciri-Ciri
Teks Eksplanasi
Suatu
teks dikatakan sebagai teks eksplanasi jika memenuhi beberapa ciri berikut ini:
1.
Informasi-informasi yang termuat didalamnya
berdasarkan fakta.
2. Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat
keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
3. Sifatnya informatif dan tidak berusaha untuk
memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
4. Terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat,
dan interpretasi.
Struktur Teks Eksplanasi yang Benar
Berikut
struktur dari teks eksplanasi yang benar dan sesuai dengan urutan yang pas,
sebagai berikut:
1.
Pernyataan Umum (General Statement), merupakan bagian pertama dari
teks eksplanasi yang isinya mengenai penyampaian topik atau permasalahan yang
akan dibahas. Bagian ini berisi gambaran mengenai apa dan mengapa fenomena
tersebut bisa terjadi. Penulisan dari pernyataan umum ini harus menarik agar
pembaca mau membaca teks eksplanasi tersebut hingga selesai.
2.
Deretan Penjelas, merupakan bagian yang sering juga disebut sebagai
urutan sebab akibat dari suatu fenomena. Pada bagian ini, terdapat penjelasan
yang detail dari suatu fenomena yang dibahas secara mendalam dan berdasarkan
urutan waktu.
3.
Interpretasi, merupakan bagian akhir atau penutup dari teks
eksplanasi yang berisi inti sari atau kesimpulan dari topik atau proses yang
dibahas.
Tsunami
Tsunami adalah istilah yang berasal dari
bahasa Jepang, terdiri dari dua kata “tsu” dan “nami”, yang masing-masing
berarti “pelabuhan” dan “gelombang”. Sedangkan, ilmuwan mengartikannya sebagai
“gelombang pasang” (tidal wave) atau gelombang laut akibat gempa (seismic sea
waves). Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan
tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari
aktvitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya
gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan
pantai.
Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut
permukaannya naik turun di sepanjang patahan selama gempa berlangsung. Patahan
tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang besar
akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa saat setelah
terjadi gempa, air lalu surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan
dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan tsunami juga disebabkan
oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan
tingginya pergerakan air laut atau perairan disekitarnya. Semakin besar
tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam
pantai.
Kecepatan gelombang tsunami lebih besar
dari gelombang normal pada umumnya, yakni dapat melaju hingga 700 Km/Jam,
hampir setara dengan laju pesawat terbang. Kecepatan tersebut akan menurun saat
gelombang tsunami memasuki lautan dangkal, tetapi tinggi gelombang justru
semakin bertambah. Tinggi gelombang tsunami umumnya 50 sampai 100 meter dan
menyebar ke segala arah. Selain itu, ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi
juga oleh bentuk pantai dan kedalamannya. Gempa bumi di dasar lautan sangat
berpotensi untuk menciptakan tsunami yang berbahaya bagi manusia.
Tsunami memang telah menjadi salah satu
bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar
terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga menyeret
apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan
mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu
khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu,
tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan
tsunami.
Keterangan:
Pernyataan umum = Paragraf 1
Deretan Penjelasan (isi) = Paragraf 2 dan 3
Interpretasi (Penutup) = Paragraf 4
PETIR
Petir
dan kilat merupakan fenomena alam yang dapat kita lihat ketika cuaca sedang
mendung ataupun hujan. Kita jarang melihat petir ini pada saat cuaca cerah dan
tidak ada awan yang menggantung di langit. Petir dan kilat ini merupakan gejala
dari salah satu ilmu fisika yaitu listrik statis. Petir berasal dari pemuaian
udara yang cepat akibat dilalui oleh loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga
api listrik yang lebih besar terjadi pada saat awan mendung atau sedang hujan.
Petir terjadi pada saat mendung atau hujan dikarenakan pada saat itu, udara
mengandung kadar air yang lebih tinggi dan menyebabkan daya isolasinya turun
dan arus mudah mengalir.
Petir
terjadi karena terdapat perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan
awan lainnya. Awan akan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama awan
tersebut bergerak, awan akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan
negatif akan berkumpul pada salah satu sisi, sedangkan muatan positifnya
berkumpul pada sisi lainnya. Apabila potensial antara awan dan bumi memiliki
perbedaan yang cukup besar, amaka muatan negatifnya akan terjadi perpindahan
muatan negatif ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan.
Pada
oroses perpindahan ini, muatan negatif akan melalui medium yaitu udara. Pada
saat muatan negatif mampu menembus ambang batas isolasi udara ini menyebabkan
terjadinya ledakan suara. Karena ada awan yang bermuatan negatif maupun yang
bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antara awan yang memiliki
perbedaan muatan. Hal ini bisa dikatakan bahwa petir merupakan loncatan muatan
listrik antara awan dan bumi atau awan lainnya.
Syarat
terjadinya loncatan listrik dimulai dari gerakan angin ke atas yang ada di dalam
awan Cumulus yang kuat. Kecepatan dai angin ini dilaporkan mencapai 150 km/jam.
Kemudian di dalam awan, uap air berkondensasi menjadi partikel air yang kecil
dan stabil. Apabila awan Cumulus berada pada ketinggian yang cukup tinggi, maka
angin di dalam awan itu memiliki suhu di bawah 0 derajat celcius. Hal ini
menyebabkan partikel air di dalam awan mengkristal menjadi es. Kemudian
partikel-partikel es bergabung dan menjadi kumpulan es yang besar.
Akibat
adanya gaya gravitasi, kumpulan es itu kemudian jatuh ke permukaan bumi.
Kumpulan es ini kemudian terpecah membentuk es-es yang lebih ringan dan kecil
sehingga hal ini juga memcah struktur elektron yang ada di dalamnya. Hal ini
menyebabkan es yang lebih berat berada di lapisan bawah awan dan memiliki muatan
negatif. Sedangkan es yang lebih ringan tertiup angin yang ada di dalam awan ke
lapisan atas awan dan memiliki muatan positif. Pada peristiwa ini, terjadi
pengkutuban.
Rata-rata
setiap petir mempunyao 4 sampai 5 jalur utama akibat adanya ionisasi. Persiapan
pelepasan elektron melalui jalur ini membutuhkan waktu sekitar 0,01 sekon.
Setelah itu akan terjadi petir dengan waktu sekitar 0,0004 sekon. Sebelum
terjadi petir selanjutnya, dibutuhkan waktu istirahat selama 0,03-0,05 sekon.
Rata-rata kuat arus dalam petir sebesar 20ribu ampere.
Ketika
kita melihat kilatan cahaya di langit, akan terdapat jeda sebelum terdengar
gemuruh suara. Hal ini disebabkan terjadi perbedaan antara kecepatan rambat
cahaya yang sebesar 300ribu m/s dan kecepatan rambat suara yang sebesar 340
m/s. Sehingga wajar saja ketika kilatan cahaya akan muncul terlebih dahulu
sebelum suara gemuruhnya.
GERHANA
BULAN
1.
Pernyataan Umum (Pembuka)
Dalam pernyataan umum, biasanya
berisi tentang pernyataan terhadaap tema atau topik yang diangkat, dan biasanya
singkat supaya tidak membosankan.
Gerhana
bulan merupakan salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa
alam ini terjadi apabila bulan beroposisi dengan matahari. Namun, oposisi bulan
dengan matahari tidak akan selamanya menghasilkan peristiwa gerhana bulan.
Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar
5°. Akan ada saat dimana terjadi perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang
ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal
dengan istilah node. Nah, gerhana bulan akan terjadi apabila bulan beroposisi
dengan titik nude tersebut. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak
dari satu titik ke titik oposisi lainnya.
2.
Deretan Penjelas (Isi)
Pada bagian isi, kalian akan
diberi penjelasan secara rinci tentang proses fenomena gerhana bulannya. Dan
ini saling berkaitan.
Faktanya,
ketika terjadi gerhana bulan, sebenarnya terkadang penampakan bulan masih dapat
terlihat. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang masih tersisa berbelok menuju
arah bulan oleh atmosfer bumi. Sinar matahari yang dibelokkan itu tentu
memiliki spektrum cahaya kemerahan, yang merupakan alasan mengapa saat
peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap, biasanya
berwarna merah gelap, jingga atau bahkan coklat.
Untuk
mengamati gerhana bulan, dapat Anda lakukan dengan mata telanjang tanpa adanya
bahaya sedikit pun. Pada saat terjadi gerhana bulan, umat Islam yang melihat
dan mengamati peristiwa gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat
gerhana (salat khusuf).
3.
Penutup (Interpretasi)
Pada bagian penutup dijelaskan
kesimpulan atau inti dari penjelasannya, untuk bagian penutup sendiri
sebenarnya tidak wajib ada. Namun supaya lebih paham untuk pembaca, sebaiknya
disertakan.
Ketika
bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat
itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di
antara matahari dan bulan, dan berada pada satu garis lurus yang sama, yang kemudian
membuat sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi
bumi saat itu.
BANJIR
Banjir
termasuk dalam salah satu gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia dan
dapat menimbulkan kerusakan. Dalam pengertian sederhana, banjir adalah luapan
air dalam jumlah besar yang menerjang dan menggenangi suatu daerah. Peristiwa
meluapnya air tersebut masuk ke kawasan pemukiman yang dihuni manusia akibat
sungai tidak mampu lagi menampungnya. Suatu daerah disebut banjir jika air dalam
jumlah banyak menutupi sebagian besar daerah yang luas. Sedangkan, secara
hidrologis ada dua definisi tentang "banjir", yakni; setiap aliran air yang merusak harta benda,
ternak ,dan tanaman; dan setiap kondisi permukaan (level) air yang melebihi
batas normal.
Terjadinya
banjir dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Faktor alam tersebut dapat berupa curah hujan tinggi, letak daerah lebih rendah
dari permukaan laut, dan daerah yang terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi
perbukitan di mana jalan keluarnya air yang sempit, serta adanya pasang naik
air laut. Sedangkan, faktor manusia yang menjadi penyebab banjir yaitu kegiatan
penggundulan hutan dan sampah yang dibuang secara sembarang. Sampah yang
dibuang sembarang dapat menyebabkan saluran air atau sungai tersumbat sehingga
mengakibatkan terjadinya luapan air.
Banjir
dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi manusia. Banyak sekali harta
benda yang rusak karena terendam banjir. Sarana dan prasarana rusak porak-poranda
sehingga tak bisa digunakan lagi. Bahkan, nyawa manusia melayang sia-sia
diterjang oleh banjir. Pada saat banjir, masyarakat mudah terserang penyakit
akibat genangan air yang kotor. Persawahan dan perkebunan menjadi rusak berat
yang dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Kondisi ini selanjutnya membuat
masyarakat dilanda kelaparan karena kekurangan bahan makanan.
Oleh
sebab itu, kita sebagai manusia hendaknya menjaga alam untuk mencegah
terjadinya banjir. Menjaga lingkungan tetap lestari menjadi tugas utama kita
semua. Kerusakan alam harus segera dihentikan akibat ulah manusia. Hutan yang
gundul harus segera kita hijaukan kembali. Mari kita biasakan diri untuk
membuang sampah pada tempatnya. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan
sekarang kapan lagi. Demi keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak.
Keterangan:
Pernyataan umum = Paragraf 1
Deretan Penjelasan (isi) = Paragraf 2 dan 3
Interpretasi (Penutup) = Paragraf 4
TANAH
LONGSOR
1. Pernyataan Umum
(Pembuka)
Longsor adalah sebuah peristiwa
dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi karena
adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara garis
besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.
Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri,
sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab bergeraknya material tersebut.
2. Deretan Penjelas
(Isi)
Di
Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan
oleh gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan
elemen atau lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan
pecahan dan terjadinya longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan
menyebabkan terjadinya kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh alam atau karena
ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah hujan, jika musim penghujan dengan durasi lama maka
akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar.
Setelah
penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi
retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian yang retak lalu
air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan
gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk pencegahan terjadinya
longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar pohon akan banyak membantu
dengan cara menyerap air hujan sehingga bisa meminimalisir.
3. Penutup
Poin
diatas merupakan beberapa penyebab terjadinya kelongsoran. Akibat dari bencana
ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah adalah korban jiwa, selain itu
kerugian materi seperti kehilangan rumah, tanah, harta benda yang harus
direlakan karena tetimbun oleh longsoran. Sangat jarang orang dalam longsor
bisa menyelamatkan dirinya karena karena kecepatan tanah longsor diperkirakan
kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam kecepatan yang mustahil untuk lari bagi
manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban selamat tidak
sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar suara gemuruh besar
di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah dataran stabil.
Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam karena itu sama saja seperti
bunuh diri.
GUNUNG
MELETUS
Salah
satu peristiwa alam yang dapat terjadi kapan saja adalah gunung meletus.
Meskipun memliki tanda-tanda sebelum meletus, namun gunung berapi yang masih
aktif harus tetap diwaspadai. Gunung berapi adalah gunung yang memiliki dapur
magma yang masih aktif. Bencana gunung meletus sendiri adalah meletusnya gunung
berapi karena dapur magma dalam perut bumi (gunung) tidak lagi bisa menahan
banyaknya magma yang ada. Magma adalah cairan pijar yang memiliki suhu yang
sangat tinggi. Cair yang keluar dari berut bumi melalui gunung merapi ini
disebut dengan lava. Magma tersebut keluar karena adanya dorongan gas yang
bertekanan tinggi. Tanda-tanda yang dapat dilihat atau dirasakan bahwa sebuah
gunung berapi akan meletus adalah suhu yang ada di sekitar gunung berapi akan
meningkat menjadi lebih panas, mata air yang terletak dekat gunung menjadi
kering, sering terjadi gempa berkekuatan kecil, banyaknya tumbuhan yang layu, bahkan mati, dan tanda lain yan dapat
dilihat adalah banyaknya hewan yang tinggal di lereng gurung mulai menjauhi
gunung tersebut.
Gunung
berapi memiliki empat bagian yang memliki peran berbeda saat meletusnya gunung
tersbeut. Keempat bagian tersebut adalah struktur kawah (bagian ini terletak di
bagian puncak gunung), kaldera ( bagian gunung yang berbentuk seperti kawah),
rekahan dan graben (bagian dari badan gunung, rekahan bisa mencapai kedalaman
ribuan meter), dan depresi volkano tektonik. Proses terjadinya gunung meletus
di awali dengan adanya peningkatan suhu kawah dan getaran-getaran gempa
vulkanik. Naiknya suhu menandakan adanya aktifitas magma dalam perut bumi dan
menyebabkan air menjadi panas. Mulai adanya letusan hidrovolkanik yang terjadi
akibat air yang bocor ke dalam gunung sangat banyak dan akan menimbulkan
letusan, suara dentuman, dan longsor di dinding-dinding gunung. Setelah itu,
adanya letusan semi magnetik yaitu bercampurnya air danau dengan magma panas
dan berubah menjadi uap panas secara mendadak dan menyebabkan terjadinya
berubahan tekanan. Temperatur magma ini dapat mencapai 600 derajat Celcius
hingga 1,170 derajat Celcius. Tekanan uap yang sangat tinggi tersbeut akan
mampu menggetarkan dan melempar material-material yang ada di dalam perut
gunung berapi tersebut. Kemudian, adanya letusan magmatik yaitu letusan yang
terjadi bersamaan dengan aktifitas magmatik. Setelah semua tanda di atas dan
aktifitas yang terjadi pada gunung berapi maka gunung berapi itu akan siap
meletus dan besar kemungkinannya akan menyebabkan letusan yang sangat dasyat.
Gunung
meletus adalah salah satu peristiwa alam yang terjadi secara alamiah. Kita
sebagai manusi tidak dapat mencegah sebuah gunung berapi untuk tidak meletus.
Kita hanya dapat mencegah terjadinya akibat yang buruk dari letusan gunung
berapi. Sehingga, kita perlu mencermati tanda-tanda dari gunung berapi yang
akan meletus. Namun, tidak semua gunung berapi sering meletus. Hanya gunung
berapi yang masih aktif yang perlu diwaspadai. Namun, kita juga harus tetap
waspada dengan tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa gunung berapi
tersebut masih aktif. Kita perlu mewaspadai dampak negatif dari letusan gunung
berapi, seperti tercemarnya udara akibat abu vulkanik, aktifitas penduduk
sekitar akan terganggu untuk sementara, dan lain-lain. Meski demikian, ada
juga beberapa dampak positif yang dapat
kita ambil setelah terjadinya letusan unung berapi, yaitu tanah yang dilalui
hasil vulkanis menjadi lebih subur, mata pencaharian bagi penambang pasir,
munculnya mata air panas, dan lain-lain.
KEMISKINAN
Kemiskinan
adalah tingkat masyarakat dengan pendapatan yang rendah. Dengan pendapatan yang
rendah masyarakat tidak mempu untuk mencukupi kebutuhan pokok seperti makan,
minum, pakaian, tempat berlindung, dan pendidikan. Biasaya masyarakat miskin
cenderung bertempat tinggal dibantaran kali, bawah jembatan, dan tempat-tempat
yang justru bukan tempat layak mendirikan bangunan. Terkadang justru mereka
membangun tempat tinggal di atas tanah milik negara. Kemiskinan tidak hnaya
menjadi fenomena yang terjadi di Indonesia, tetapi juga menjadi fenomena yang
terjadi hampir di seluruh dunia. Banyak negara berkembang yang juga memiliki
permasalah yang sama tentang kemiskinan seperti negara Indonesia.
Banyak
faktor terjadinya kemiskinan atau seseorang menjadi miskin. Faktor keterbatasan
alat kelengkapan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain itu,
seperti bangkrut, musibah, prilaku pribadi, perbudakan, dan struktur sosial.
Faktor perilaku dan struktur sosial yang lebih banyak mendominasi terjadi
kemiskinan secara menglobal. Perilaku manusia yang konsumtif, mementingkan
gengsi daripada kebutuhan, dan penggunaan keuangan yang tidak sesuai dengan
pemasukan yang diterima. Jumlah keluarga juga dapat mempengaruhi jika pemasukan
tidak sebanding dengan kebutuhan untuk semua keluarga. Faktor struktur sosial
lebih mengarah pada turun temurun kemiskinan itu sendiri. Orangtua yang miskin
akan besar kemungkinan untuk tidak dapat membiayai pendidikan anak-anak mereka
sehingga anak-anak mereka pun akan sulit menjamah pendidikan. Dengan demikian,
generasi kebodohan dan kemiskinan akan mudah saja menjadi turun kegenerasi
dalam keluara miskin.
Faktor
gengsi adalah faktor yang juga termasuk ke dalam faktor perilaku pribadi.
Masyarakat lebih cenderung mementingkan keinginan daripada kebutuhan pokok.
Rokok, Hp, pakaian bermerk, dan jalan-jalan merupakan contoh kesenangan sesaat
yang dapat menghabiskan uang yang didapat selama bekerja. Sehingga, uang yang
masuk tidak akan cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun,
banyak juga yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk
menanggulangi fenomena kemiskinan ini. Mulai dari pemerintah menaikan upah
minimum pekerja, menyediakan lapangan kerja yang sesuai, memberikan pendidikan
gratis, menyediakan tempat tinggal dengan harga terjangkau, dan secara pribadi
masyarkat diminta untuk dapat berperilaku sewajarnya. Tidak
menghambur-hamburkan uang, mencari pekerjaan yang sesuai, menghilangkan sedikit
gengsi dengan menabung, dan bantuan dari masyarakat sekitar. Kerja sama antara
penduduk kalangan sedang atau menengah dan kalangan ekonomi atas terhadap
masyarakat kalangan bawah sangatlah penting. Saling mengingatkan, membantu,
tetapi juga masyarakat dengan ekonomi rendah tidak lah boleh hanya brpangku
tangan saja menerima smeua bantuan yang diberikan.
Seharusnya,
kemiskinan tidak perlu menjadi fenomena yang besar di Indonesia maupun dunia.
Jika, kita secara pribadi mau menerima dan mensyukuri apa yang kita miliki
tanpa membandingkan dan ada perasaan isi di dalamnya. Selain itu, adanya kerja
sama antara pemerintah dan masyarakat sekitar tentang penanggulangan atau
memberantas kemiskinan, diharapkan negara kita akan terbebas dari fenomena
kemiskinan yang makin lama semakin bertambah.
PENGANGGURAN
Pengangguran
merupakan salah satu dari fenomena sosial yang berkaitan pada aspek
ketenagakerjaan yang telah menjadi permasalahanan yang muncul dimasyarakat.
Layaknya sebuah penyakit, secara kronis telah menyerang sisi kehidupan didalam
kehidupan bermasyarakat. Sudah banyak rumusan upaya penanganan yang sudah
diambil, akan tetapi dalam permasalahan tersebut tidak juga kunjung tuntas. Tak
hanya di negara Indoneisa, tetapi permasalahan pengangguran ini telah ditemukan
setiap negara. Pada setiap pemerintahan yang ada di dunia, sudah menganggap
masalah pengangguran tersebut telah menjadi agenda yang mesti diprioritaskan
atau utama. Secara umum, banyak yang telah mengartikan bahwa permasalahan
sosial pengangguran ialah orang dewasa yang tidak memiliki pekerjaan, masih
sedang mencari pekerjaan, atau tidak memiliki suatu pekerjaan secara formal dan
tak mendapatkan suatu penghasilan. Selain daripada itu, di badan pusat statisti
atau BPS yang secara spesifik sudah memberikan definis tentang pengangguran
yaitu setiap orang yang sudah bekerja pada sekita kurang dari 1 jam disetiap
minggunya.
Ada
beberapa faktor yang memang paling mendasar dan menjadi penyebab dari
kemunculan pengangguran. Pengangguran secara umum itu disebabkan oleh kehadiran
kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan bekerja. Pengangguran juga
dapat disebabkan oleh hadirnya perubahan strukturan pada tenaga kerja dengan
segala jenis atau pada tingkat keterampilan yang berbeda-beda pula. Sehingga,
untuk kualifikasi yang dimiliki dari para pencari kerja itu tidak sesuai lagi
dengan tuntutan yang sudah hadir. Dan yang biasa juga sudah terjadi adalah
pengangguran yang memang disebabkan oleh munculnya pemutusan hubungan kerja
pada karyawan atau buruh yang populer dikenal sebagai PHK.
Akibat
kemunculan pengangguran ini maka bisa memunculkan berbagai macam permasalahan
ekonomi dan sosial bagi yang mengalami hal tersebut. Orang yang tidak memiliki
pekerjaan atau mata pencaharian itu tidak akan dapat memperoleh penghasilan dan
yang tidak berpenghasilan itu tidak dapat untuk membelanjakan uang untuk
membeli setiap barang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kalau jumlah
penganggur tersebut sangat begitu banyak maka akan menimbulkan sebuahk
kekacauan sosial, kalau jumlah gelandangan itu semakin meningkat pesat maka akan
muncul tingkat kriminalitas yang terlalu tinggi.
Mengacu
uraian diatas maka sudah sangat begitu jelas terlihat bahwa pengangguran ialah
suatu permasalahan yang besar dan mesti segera terselesaikan serta dicarikan
solusi. Langkah yang sangat nyata untuk kita bisa tempuh yakni dengan cara
memperbaiki kondisi dari lapangan kerja. Dengan semakin membaiknya kondisi
lapangan kerja maka permasalahan kekerasan sosial yang sudah disebabkan oleh
pengangguran tersebut itu bisa segera teratasi dan terminimalisir. Disisi lain,
itu bisa memperbaiki komposisi dari lulusan sarjana yang akan dihasilkan dan
harus diselaraskan dengan kebutuhan pasar untuk tenaga kerja. Langkah yang
sangat baik lagi kalau kita bisa memberikan suatu keterampilan yang begitu
memadai bagi mereka yang sementara bekerja sehingga dapat menciptakan suatu
lapangan kerja secara sendiri. Nah, semua langkah tersebut itu harus segera
terlaksana supaya bisa memecahkan segala permasalahan pengangguran yang tidak
kunjung tuntas.
Keterangan
teks eksplanasi diatas:
–
Pernyataan umum dari teks eksplanasi diatas terletak di paragraf 1
–
Deretan penjelasan pada teks eksplanasi diatas itu terletak di paragraf 2 dan 3
–
Interpretasi atau penutup pada teks eksplanasi yang ada di atas berada di
paragraf 4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar